Belum tentu kata Pak Jokowi  #jokowi #megawati #sby #prabowo #didietprabowo #gibran #kaesang #ahy #puanmaharani #pdip #infografis #beritapolitik #politikindonesia #pinterpolitik

. What really should be worrying isn't the new principles promoted but The existing absence of norms of democratic oversight in excess of intelligence.

Tapi apa yang bisa kita rasakan dan kita lihat dari hasil reformasi ini? Reformasi yang telah berjalan enam belas tahun ini semula bertujuan menegakkan demokrasi dan HAM, kini kita lihat hasilnya.

Paska 27 tahun perjalanan panjang reformasi, cita-cita reformasi memang belum mati, tapi reformasi hidup dilingkungan yang sama sekali bukan habitatnya. Begitu pula wajah intelijen negara yang bopeng terjangkit virus “politik ugal-ugalan”, akibat pandemi selama rezim Jokowi.

Etimologis kata “Telik Sandi” sendiri merupakan gabungan kata “telik,” yang berarti cermat dan teliti, dengan “sandi,” yang berarti rahasia. Oleh karena itu, Telik Sandi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang cerdas yang memiliki sifat rahasia, dan mereka ditugaskan dengan tugas yang memerlukan kecermatan dan ketelitian, seperti memata-matai kerajaan lain atas perintah kerajaan atau penguasa.

Media massa sangat efektif menggiring opini publik, untuk menghakimi sesuatu yang belum pasti terjadi. Medan perang intelijen ke depan adalah informasi dan pembentukan opini. Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter

, aparat keamanan dan intelijen indonesia masih dalam proses reorientasi dan proses reformasi. Aparat keamanan memerlukan waktu cukup lama untuk melakukan proses investigasi dalam sebuah peristiwa teror.

Paska 27 tahun perjalanan panjang reformasi, cita-cita reformasi memang belum mati, tapi reformasi hidup dilingkungan yang sama sekali bukan habitatnya. Begitu pula wajah intelijen negara yang bopeng terjangkit virus “politik ugal-ugalan”, akibat pandemi selama rezim Jokowi.

was marked via the permeation of intelligence of all aspects of individuals’s life. BAKIN became a strategic intelligence Procedure automobile for all difficulties, apart from KOPKAMTIB, which carried out the purge in the PKI and its sympathizers throughout the armed forces territorial Command construction as well as STI. Opsus, which was initially an intelligence Procedure directed at seizing West Papua from your Netherlands and enabling the confrontation with Malaysia, was later on mobilized to spy on social, political, and spiritual existence in Modern society, Particularly folks and teams that could likely oppose the Soeharto authorities, along with to conduct intelligence operations dealing with the threat of separatism in Aceh, Papua, and East Timor.

Intelijen sebagai pilar utama keamanan nasional, harus mampu menjadi senjata pamungkas demi kepentingan negara. Tidak sebaliknya intelijen yang seharusnya menjadi difficulty solving malah asik menjadi challenge taking.

The killings are passed over in the majority of Indonesian heritage books and possess obtained small introspection by Indonesians and comparatively minimal Worldwide notice. Satisfactory explanations for the dimensions and frenzy from the violence have challenged scholars from all ideological Views. The potential of a return to similar upheavals is cited like a Think about the "New Order" administration's political conservatism and tight Charge of the political method.

Selama ini kritik dari elemen masyarakat sipil terhadap institusi keamanan seperti BIN terus bermunculan akibat ketidakpastian pertanggungjawaban negara atas berbagai pelanggaran HAM yang terjadi selama orde baru misalnya berbagai kasus penghilangan aktivis.

g., by compelled taking of individuals’s land and destruction from the surroundings and forests ‘escorted’ by military services and intelligence Di Sini corporations.

Belum tercapainya stabilisasi politik memberikan kesempatan kepada elit politik untuk tidak menganggap masalah terorisme sebagai ancaman serius. Keempat adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia, bahkan cenderung tidak adil.[1]